(TO//Medan) - Warga Binaan yang beragama Hindu di Rutan Kelas I Medan Kanwil Kemenkumham Sumut menggelar acara ritual kelahiran Dewa Ganesha atau dikenal juga dengan Ganesh Chaturthi. Selasa (10/9)
Bertempat di kuil Sri Maharaja Pillayar Rutan Kelas I Medan acara ritual atau perayaan kelahiran Dewa Ganesha ini diikuti oleh 30 orang warga binaan yang beragama Hindu serta 3 orang perwakilan dari Kementerian Agama Kota Medan.
Pinandita M. Manogren Mbp sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi Agama Hindu Sumatera utara Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHBI) Kementerian agama kota Medan juga turut hadir dalam perayaan kali ini, beliau menjelaskan bahwa mereka hadir ke rutan untuk memfasilitasi warga binaan untuk perayaan kelahiran dewa Ganesha ini.
“Kami hadir kemari kebetulan untuk merayakan Vinayaghar Chaturthi yaitu perayaan untuk dewa kami dewa Ganesha, karena ini dirayakan di seluruh dunia, kebetulan dirutan ini ada kuil nya kuil ganesha maka kami datang kemari untuk membantu warga binaan dalam menyelenggarakan perayaan kali ini”. Ujar Manogren.
“Dewa ganesha itu identik dengan dewa pendidikan, kecerdasan untuk berfikir itu ada di dewa ganesha jadi ini adalah duplikasi yang kita berikan kepada warga binaan agar mereka dapat memiliki pemahaman agama yang baik sehingga sikap dan tindakan mereka selama menjalani masa hukuman maupun setelah bebas nantinya tetap pada aturan dan norma-norma yang berlaku.” tambah Manogren
Karutan Kelas I Medan, Alanta Imanuel Ketaren juga menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan Kemenag kota Medan yang terus membantu kegiatan pembinaan keagamaan di Rutan I Medan.
“Saya menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Kemenag kota Medan yang telah membantu kami melakukan pembinaan kerohanian kepada warga binaan sehingga hak beribadah warga binaan dapat terpenuhi dengan baik. Ujar Alanta.
Dengan adanya momen perayaan kali ini, diharapakan para warga binaan mendapatkan pembinaan kerohanian dan memiliki pengetahuan agama yang baik serta menumbuhkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dalam sikap maupun bertindak saat masih berada di Rutan maupun setelah bebas nantinya. (ril/rd)