Headlines

Pasangan Sabah Layak Menjadi Walikota dan Wakil Walikota Sabulussalam



(TO - Subulussalam) - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam Drs. Salmaza - Bahagia (Sabah) mendapat dukungan dari sejumlah elemen masyarakat.


Menurut keterangan salah satu simpatisan pasangan Salmaza dan Bahagia (Sabah) sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota kota Subulussalam bahwasanya lirik lagu yang berjudul “jangan ambil jagung kami, karena jagung kami masih muda”, itu sangat mengandung makna yang mendalam jika diinterpretasikan dalam konteks politik. 

Lirik ini bisa dilihat sebagai simbol peringatan dan harapan dari masyarakat Subulussalam kepada para calon pemimpin daerah, yaitu Salmaza dan Bahagia, mengenai harapan mereka akan perubahan yang diinginkan.
 
Jagung dalam lirik tersebut dapat diartikan sebagai simbol kesejahteraan dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Subulussalam. 

Jagung yang masih muda menggambarkan bahwa sumber daya atau potensi yang ada belum matang dan masih dalam proses pertumbuhan. Ini bisa berarti bahwa masyarakat Subulussalam sedang dalam fase pembangunan dan butuh waktu untuk berkembang sepenuhnya.

Lirik ini juga bisa diartikan sebagai sebuah peringatan atau permintaan dari masyarakat kepada para calon selain SABAH, agar tidak terburu-buru atau gegabah dalam mengambil keputusan yang bisa merugikan masyarakat.  

Masyarakat tidak ingin potensi yang mereka miliki dieksploitasi atau disia-siakan oleh kebijakan yang tidak tepat. Mereka menginginkan agar Salmaza Bahagialah yang memimpin Subulussalam agar kesejahteraan rakyat dapat diperjuangkan.

Masyarakat sering kali merasa bahwa potensi daerah mereka kurang dioptimalkan atau malah dirugikan oleh kepemimpinan yang tidak berpihak kepada rakyat. 

Masyarakat menginginkan perubahan yang nyata, pemimpin yang tidak hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan, tetapi juga memikirkan bagaimana menjaga dan mengembangkan potensi daerah untuk kesejahteraan bersama. 

Lirik ini mencerminkan kekhawatiran bahwa kebijakan yang salah bisa menghancurkan masa depan mereka, seperti halnya “mengambil jagung yang masih muda” bisa berarti menghancurkan hasil panen sebelum waktunya.

Secara keseluruhan, lagu ini bisa dilihat sebagai suara hati rakyat Subulussalam yang menginginkan pemimpin dapat ikhlas dalam bekerja dan tegas dalam bertindak. 

Mereka berharap agar calon pemimpin seperti Salmaza dan Bahagialah yang dapat mendengar dan memahami keinginan mereka untuk perubahan positif. 

Masyarakat tidak ingin jagung mereka diambil sebelum waktunya. Mereka ingin pemimpin yang mampu membina, memelihara, dan mengembangkan potensi tersebut untuk kesejahteraan jangka panjang. (red)

Targetoperasi.com Copyright © 2017

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.