(TO - Pekan Baru) - Konferensi Wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau menetapkan T. Rusli Ahmad sebagai ketua terpilih PWNU Riau, Sabtu malam lalu. Ia mengalahkan mantan wakil Bupati Rokan Hulu Hafith Syukri dalam proses pemilihan yang berlangsung secara voting dari 12 suara, Rusli Ahmad unggul 8 suara, berbanding 4 suara untuk Hafith Syukri.
Rusli Ahmad kepada awak media Target Operasi. Com, mengatakan setelah terpilih sebagai Ketua Nahdatul Ulama Riau, langkah yang akan ia ambil ialah membangun konsolidasi organisasi.
"Artinya kita rapikan kembali organisasi Nahdlatul Ulama karena kita ingin organisasi ini berjalan, otomatis masalah kantor dulu kita benahi, baik kantor yang PWNU, maupun kantor PCNU se Riau," katanya.
Rusli Ahmad yang juga sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Riau ini mengatakan, bagi PCNU yang belum memiliki kantor sekretariat organisasi, pihaknya akan melakukan fasilitasi dengan pemerintahan daerah dan swasta.
"Karena NU adalah aset negara, maka di daerah NU juga menjadi aset dan mitra Pemda. Kita akan mengkomunikasikan pengadaan sekretariat PCNU kepada kepala daerah masing-masing," kata Rusli Ahmad.
Selanjutnya, program yang akan dilakukan adalah pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama di Riau, juga Sekolah Tinggi Nahdatul Ulama, dan juga akan memperdayakan badan badan otonom yang ada di NU, seperti Banser, Fatayat, Muslimat dan semua yang tergabung di badan otonom NU.
"Selanjutnya, pondok pesantren yang berjumlah 213 se Riau, akan dijadikan basis Nahdlatul Ulama, ini akan menjadi concern NU dibawah kepengurusan yang saya pimpin sekarang ini,
bagaimana kita mengembangkan potensi yang ada di pondok pesantren yang juga di dalamnya adalah Nahdlatul Ulama," katanya lagi.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah ada pihak pihak yang tidak menyetujui saat proses pemilihan yang dilakukan secara voting tersebut. Rusli Ahmad mengaku hal hal tersebut wajar dalam konteks demokrasi.
"Ya biasa lah demokrasi, wajarlah," jelasnya.
(Fendi)