(TO - Deliserdang) - Kasus pengancaman menggunakan senjata tajam (Sajam) disertai dugaan percobaan pembunuhan yang dialami korban berinisial NY (27) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Deli Serdang, Sumatera Utara, belum ada kejelasan sejak dilaporkan ke pihak kepolisian Polsek Tanjung Morawa. Mandeknya kasus tersebut diduga karena adanya kesaksian palsu.
Meskipun sejumlah saksi – saksi telah dipanggil untuk dimintai keterangan dan dilakukan konfrontir terhadap korban, saksi, dan terduga pelaku, namun masih saja kasusnya belum mengarah adanya tindak pidana, hal ini jelas menimbulkan kekecewaan besar bagi korban.
Di Mapolsek Tanjung Morawa Jumat (06/08/2021), korban NY mengungkapkan bahwa, saksi yang mengetahui kejadian peristiwa percobaan pembunuhan tersebut itu adalah tetangganya sendiri, yakni Painoka alias Wak Kuto dan Eka Susilawati.
"Namun diduga saksi telah memberikan kesaksian palsu. Padahal jelas-jelas saat kejadian saksi berada ditempat dan sempat melihat pelaku berlari dan menyebutkan nama terduga pelaku, akan tetapi di hadapan petugas Kepolisian saksi beralibi tidak berada ditempat, dengan alasan berjualan bersama suami", beber Korban.
Terkait hal tersebut korban mengaku memiliki rekaman pembicaraannya dengan saksi, bahwa saksi melihat dan mengenali pelaku, dan menyuruh korban membuat laporan polisi.
Korban menjelaskan, sebelum peristiwa yang menimpah dirinya terjadi, terduga pelaku sudah mondar mandir di pekarangan rumahnya.
“Dari hari Selasa dia (terduga pelaku) sudah nampak mondar mandir di sekitaran rumah kami, saat saya tanya alasannya mau mancing, tapi herannya dia tak ada bawa pancing", ungkap NY.
Lebih lanjut dijelaskan korban, usai dirinya membuat LP terkait kasus pengancaman tersebut, teror berlanjut dilakukan terduga pelaku, seperti membuntuti korban saat pergi bekerja, sampai akhirnya korban ketakutan dan memilih berdiam diri dirumah dan memutuskan untuk berhenti bekerja.
Menurut keterangan orang tua korban yang mendampingi panggilan di Polsek Tanjung Morawa menjelaskan bahwa salah satu dugaan aksi teror yang dialami keluarganya, pintu Rumahnya dikunci Orang Tak Dikenal (OTK) dari luar, alhasil satu keluarga ini pun panik takut terjadi hal-hal yang tak di inginkan sembari berusaha keluar rumah. Saat ayah korban sudah diluar nampak seorang sosok pria berlari meninggalkan lokasi.
Kapolsek Tanjung Morawa AKP Sawangin, melalui Kanit Reskrim Ipda Oloan Samosir saat dikonfirmasi wartawan mengatakan belum menetapkan tersangka karena belum mencukupi alat bukti yang kuat sebutnya.
”Saya sedang di Polres, jadi untuk kasus itu sudah kita tangani, hanya saja belum cukup alat bukti untuk menetapkan tersangka", ujar Ipda Oloan Samosir, Jumat (06/08/2021).
Disinggung bahwa di duga saksi telah memberikan keterangan palsu, yang benarnya pembicaraan pada saat kejadian keterangan saksi ada dalam rekaman handpone milik korban. Oloan Samosir menyebutkan bahwa "hal itu tidak ada di BAP dan rekaman pembicaraan itu tak bisa dijadikan alat bukti", katanya.
Sebelumnya, peristiwa naas yang menimpah korban berawal, saat sore kejadian korban sedang duduk sendiri di depan rumahnya. Namun dari kawasan ladang-ladang jagung disamping rumah korban, secara tiba-tiba muncul seorang laki-laki (pelaku) bernama Adi, dengan perawakan tinggi berkulit hitam, memakai topi dan kaca mata. Korban sempat terkejut melihat pelaku muncul, karena memang pelaku sudah ada beberapa kali dilihat oleh korban.
Namun korban semakin terkejut karena pada saat pelaku mendekatinya, pelaku langsung memiting dan membekap mulut korban dari belakang seraya menodongkan pisau ke arah perut korban. Pelaku juga mengancam korban untuk tidak berteriak.
"Jangan teriak, kalau teriak kubunuh kau", ujar korban meniru ucapan pelaku.
Korban yang merasa terancam spontan melakukan perlawanan, dengan cara meronta-ronta, berusaha melepaskan diri dari pitingan pelaku. Hingga akhirnya usaha korban membuahkan hasil, korban terlepas dari pitingan pelaku dan langsung berlari menjauh sembari berteriak "maling.....rampok...".
Mendengar korban berteriak sekuatnya, pelaku pun ketakutan dan berusaha kabur kearah sepeda motor Vario hitam yang memang sudah terlebih dahulu distandby kan oleh pelaku diparkiran cakro dekat rumah korban.
Akibat kerasnya suara teriakan korban, terdengar oleh penjaga Sekolahan yang berada dibelakang rumah korban, spontan penjaga sekolah yang dipanggil dengan sebutan " Wak Kuto" langsung mengejar pelaku, hingga berusaha memukul pelaku dengan menggunakan sapu, namun pelaku berhasil mengelak dan langsung menancap gas sepeda motornya.
Korban NY bersama ibunya berinisial JS juga berusaha mengejar pelaku, seraya berteriak "rampok...maling..", namun gagal.
Saat itu juga salah seorang tetangga korban yang juga saksi bernama Eka mengaku mengenal pelaku yang lari yakni bernama Adi.
"Sebelum kejadian, sudah dua hari ini dia (pelaku) kerap datang dan memarkirkan sepeda motornya di cakro samping rumah saya. "Makanya, saya sudah kenal wajahnya", ungkap korban.
(red)