(TO - Medan) - Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si memimpin apel gelar pasukan operasi patuh Toba tahun 2020 bertempat di Lapangan KS.Tubun Mapolda Sumut, Kamis (23/7/2020).
Operasi tersebut digelar selama 14 hari, dimulai tanggal 23 Juli hingga 5 Agustus 2020, dengan mengerahkan 1.295 personel, baik dari Satuan Tugas (Satgas) Polda dan Satgas Wilayah dengan tetap mempedomani protokol kesehatan.
Kapolda Sumut dalam arahannya mengatakan, Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan "Patuh Toba" tahun 2020 ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat di bidang keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di Sumut.
Karakter budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi lalu lintasnya. Jika lalu lintasnya tertib dan disiplin dapat dipastikan bahwa budaya masyarakat setempat tertib dan teratur. Sebaliknya bila lalu lintas semrawut serta tidak ada yang mau mengalah, dapat dipastikan masyarakat setempat juga sangat rumit dan susah diatur.
Kapolda Sumut mengatakan ada tiga prioritas yang menjadi target Ops Patuh Toba 2020 yaitu budaya masyarakat melawan arus saat mengemudikan kendaraan baik kendaraan roda 2 maupun roda 4, kelebihan muatan kendaraan, serta masyarakat yang menerobos rambu-rambu lalu lintas.
Angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2018. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pelanggaran lalu lintas.
"Dampak dari setiap pelanggaran tentunya akan menimbulkan kecelakaan lalu lintas yang besar dan dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil", jelas Kapolda Sumut.
Lanjut, Kapolda Sumut mengatakan, Dikmas Lantas sangat diperlukan dan diajarkan kepada anak-anak sejak dini dimulai pada sekolah dari tingkat level paling rendah sehingga dapat tertanam pada anak serta menjadi watak dan karakter dimasa yang akan datang
Melalui operasi ini, Kapolda Sumut berharap seluruh satuan yang terlibat dapat menjadi agen perubahan kearah yang lebih baik karena Kamseltibcar Lantas di wilayah Sumut masih tergolong dalam tatanan rendah. Sosialisasi dan edukasi masyarakat agar senantiasa menyadari jika mereka melakukan pelanggaran lalu lintas dapat menimbulkan kecelakaan bagi orang lain.
"Kita tidak hanya melakukan penindakan, namun juga melakukan pencegahan seperti dengan memberi teguran. Hilangkan unsur arogansi dan selalu berbicara sopan dengan masyarakat. Ketegasan bukan dengan kata-kata melainkan menunjukkan sikap karena tujuan memberi penindakan agar yang bersangkutan tau kesalahannya dan ada sanksi dari setiap pelanggaran", tegas Kapolda Sumut.
(red/ril)