(TO - Medan) - Ketua Polri WATCH, Ikhwaluddin Simatupang, SH, M.Hum mengapresiasi Jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam mengungkap pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan 14 November 2019 lalu.
"Kita menilai Poldasu cukup cerdas, pintar dan propesional dalam mengungkap identitas pelaku, domisili keluarga dan domisili terakhirnya hanya dalam waktu seketika dengan berkoordinasi kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil atau Aparatur Pemerintah Kota Medan", ujar Ikhwaluddin Simatupang, SH, M.Hum, Jumat (15/11/2019).
Keberhasilan mengungkap kasus bom bunuh diri ini, lanjut Ikhwaluddin, seketika telah mengembalikan rasa aman dan nyaman di masyarakat.
"Aksi terror bom di Mapolrestabes Medan yang terjadi kemarin tidak dapat dituduhkan karena kelalaian aparatur penegak hukum ataupun badan-badan intelejen negara", ungkapnya.
Ikhwaluddin menambahkan, Aktor intelektual dalam kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan telah memilih saat yang tepat di mana Polrestabes Medan sedang melayani Pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang menjadikan Polisi sebagai pelayan masyarakat.
"Pelaku dengan sengaja memilih saat ramai, ketika masyarakat yang datang untuk mengurus SKCK dalam memenuhi syarat lamaran menjadi CPNS", paparnya.
Berulang kalinya terjadi aksi bom bunuh diri di Indonesia, menurut Ikhwal dapat dicegah apabila masyarakat lebih peduli terhadap keluarga dan lingkungan sekitar. Sangat mungkin pelaku-pelaku bom bunuh diri ini adalah orang-orang yang dalam kondisi tertentu, dan sangat membutuhkan kepedulian tersebut dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Ihkwaluddin menambahkan, seringkali pula pelaku-pelaku bom bunuh diri ini bukan penduduk asli di suatu lokasi yang menjadi domisili terakhir Pelaku.
"Ruang gerak pelaku-pelaku bom bunuh diri dapat dibatasi apabila pemilik-pemilik rumah kontrakan/kos yang dihuni penyewa silih berganti selalu memperhatikan secara langsung rumah kontrakan/kos yang disewakannya. Kepala Lingkungan (RT/RW) juga harus aktif turun ke masyarakat berbaur untuk memperoleh informasi keadaan-keadaan yang janggal di masyarakat", tutur Ikhwaluddin.
Disatu sisi, kata Ikhwaluddin, peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama juga sangat penting untuk tetap mengingatkan masayarakat/ummat bahwa tidak ada satu agamapun yang membenarkan tindakan melukai diri sendiri ataupun orang lain.
Mengenai telah diperiksanya beberapa orang dalam kasus bom Polrestabes Medan, Ikhwaluddin sangat yakin Kepolisian akan berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
"Saya yakin dalam mengungkap kasus Bom bunuh diri Polrestabes Medan, Polri tetap menghormati hak-hak orang yang diperiksa. Jadi sangat diharapkan Kerjasama dari seluruh masyarakat khususnya masyarakat yang dimintai keterangannya tentang apa yang ia lihat, ia dengar dan ia ketahui dalam peristiwa bom Mapolrestabes Medan", pungkasnya.
(red)