(TO - Pekanbaru) - Diduga kurangnya volume beton campuran K-225, dari pekerjaan semenisasi jalan lingkungan tahun 2018 di Kota Pekanbaru, menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kini Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) sedang menindaklanjuti hasil temuan itu.
"Hasil audit itu memang ada temuan, temuan itu disampaikan ke kita. Pasti kita tindak lanjuti, kalau temuan kekurangan fisik di lapangan, tentu temuan tersebut diselesaikan", kata Kepala Dinas Perkim Kota Pekanbaru Ardhani, melalui Sekretarisnya Irzal Ahmad, Selasa (22/10/2019).
Informasi yang diterima, dari hasil temuan BPK itu, ada kelebihan bayar terhadap pihak rekanan sebesar Rp.194 juta lebih. Pihaknya masih menindaklanjuti dan menyelesaikan kelebihan pembayaran tersebut.
Irzal menambahkan, temuan itu baru disampaikan oleh BPK kepada Dinas Perkim pada pertengahan tahun ini.
"Kita sudah surati rekanan tersebut. Dimana pihak rekanan yang mengalami temuan", ujarnya.
Dinas Perkim, lanjut Irzal, juga telah memberikan surat permintaan pengembalian atas kelebihan pembayar terhadap beberapa kontraktor. Pihak rekanan yang kelebihan bayar, beberapa diantaranya sudah ada yang menyelesaikan.
"Rekanan harus mengembalikan kelebihan bayar tersebut. Mereka sebagian sudah menyelesaikan. Ada yang membayar langsung, dan ada yang nyicil", jelasnya.
Irzal Ahmad menargetkan, akhir tahun ini seluruh kelebihan bayar yang menjadi temuan BPK dapat diselesaikan.
"Kita beri target mereka dapat menyelesaikan sampai akhir tahun ini", harapnya.
Hasil pemeriksaan atas dokumen kontrak RAB, dan hasil pemeriksaan fisik di lapangan oleh BPK dan PPTK, serta rekanan pelaksana didapati kekurangan volume campuran mutu K-225 pada 17 paket pekerjaan semenisasi jalan lingkungan, senilai Rp.194 juta lebih.
Atas temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Dinas Perkim Kota Pekanbaru untuk menyelesaikan dan memproses kelebihan bayar terhadap sejumlah rekanan tersebut.
(Fendi)
