(TO - Medan) - Polda Sumatera Utara (Poldasu) bersama sejumlah institusi kembali mengaktifkan Satuan Petugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla).
Kabid Humas Polda Sumatera Utara melalui Kasubbid Penmas AKBP Nainggolan kepada wartawan di ruang kerjanya Selasa (24/9) mengatakan, Satgas Karhutla Sumut terdiri dari gabungan beberapa unsur yakni Kepolisian, TNI, Dinas Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sebenarnya, kata Nainggolan, tim gabungan Satgas Karhutla Sumut sesuai instruksi presiden sudah ada sejak 2016 lalu.
"Jadi kegiatan yang dilakukan tim ini banyak. Selain melakukan pemadaman terhadap kebakaran hutan, tugas Satgas Karhutla juga memantau titik-titik api yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sebenarnya tim ini sudah di bentuk sejak 2016 lalu, dan sudah ada MoU nya. Tapi karena situasi sekarang, untuk mencegah dampak asap lebih meluas, maka tim ini kembali di galakkan'', ucap MP Nainggolan kepada wartawan.
MP Nainggolan juga menjelaskan, Satgas Karhutla Sumut tidak hanya berfokus pada pencegahan dan pemadam kebaran. Satgas Karhutla juga memiliki fungsi berkelanjutan. Artinya, bilamana ada titik-titik kerbakaran yang sudah berhasil di padamkan, maka tim ini akan melalukan penanaman kembali hutan yang gundul (reboisasi). Dengan program Kapolda Sumut penanaman Sejuta Pohon.
Ditanya soal lokasi titik api yang ada di wilayah Sumut, MP Nainggolan mengatakan, sejauh ini petugas belum menemukan adanya lokasi kebakaran hutan di Sumatera Utara. Kabut asap tebal yang menyelimuti hampir seluruh wilayah provinsi Sumut kemungkinan besar datang dari daerah yang mengalami kebakaran hutan seperi Riau dan Kaimantan Tengah.
Namun diakui MP Nainggolan, sejauh ini Satgas Karhutla menemukan 3 titik panas (hot spot) yang ditemukan. Yakni 3 di kawasan Panei Tengah, Labuhan Batu Utara dan 1 titik di kawasan Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Humbang Hasundutan, dengan tingkat kepercayaan (akurasi) 80 persen.
Sedangkan kebakaran hutan yang terjadi baru-baru ini di kawasan Danau Toba Desa Silalahisabungan III, Kabupaten Dairi merupakan area perladangan milik warga yang berbatasan dengan hutan. Kebakaran tersebut telah berhasil di padamkan, namun petugas masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran itu.
Di Labuhan Batu sempat di cek ada empat titik, namun ternyata berada di wilayah Riau Pekan Baru. Namun demikian, petugas Karhutla berkordinasi dengan pihak tim Satgas Karhutla Riau, melakukan pencegahan dengan sekat air berupa parit untuk mencegah meluasnya kebakaran.
Sedangkan yang di Kecamatan Siborong-borong, ternyata ada warga yang membakar lahan untuk bercocok tanam,"sambung MP Nainggolan didampingi petugas Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumut sembari mengatakan kasus tersebut sedang diselidiki.
Imbau Warga Jangan Bakar Lahan
Masih di tempat yang sama, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto melalui Kabid Humas menghimbau kepada warga agar tidak sembarangan membakar lahan, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan.
"Jadi kepada warga, khususnya yang berada di lokasi hutan agar jangan sembarangan membakar lahan", ujar perwira berpangkat melati dua ini.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan memproses pelaku pembakaran hutan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
(red/Bid.Humas)