targetoperasi.com - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kepada kepala sekolah diduga kerap diselewengkan. pihak sekolah dinilai tidak transparan dalam pengelolaan dana BOS.
Hal inilah yang diduga terjadi di SMA Negeri 1 Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel). Ketika tim gabungan dari LSM KAMPAK Merah Putih beserta awak media berniat melakukan konfirmasi/klarifikasi tentang penggunaan dana BOS 2016, Kepala Sekolah bernama Khoyan diduga bersembunyi, Jumat, (8/12).
Ketika Tim menanyakan kepada TU dan salah seorang guru pendidik sekolah tersebut, mereka menjawab, Kepala Sekolah tidak ditempat dan entah kemana perginya. Ketika Tim meminta nomor ponsel kepala sekolah, kepada TU dan salah satu guru pendidik disekolah tersebut, mereka tak memberikan sama sekali, dengan alasan nomor Hp Kepsek tak ada pada mereka, seraya mengatakan bahwasanya Kepsek masih diluar dan akan kembali lagi.
Mendengar penjelasan dua pegawai tersebut, Tim gabungan pun menunggu sampai kepala sekolah datang ke sekolah kembali. Setelah ditunggu sampai jam belajar usai kepala sekolah tak kunjung datang. Namun tim melihat mobil kepala sekolah keluar, dikendaraain orang lain. Merasa tertipu tim gabungan LSM Kampak merah putih beserta awak media langsung mendatangi ruang kantor kepala sekolah, terlihat kepala sekolah keluar dari pojok gedung sekolah yang entah dari mana datangnya.
Begitu tim menghampiri kepala sekolah, beliaupun bergegas lari tampak ketakutan dan tidak bersedia memberikan kejelasan dan pernyataan yg akan dikonfirmasi oleh Tim. Kepsek Khoyan, langsung naik keboncengan sepeda motor seorang guru dan pergi begitu saja.
Dengan Perbuatan kepala sekolah yang terkesan sengaja mengelak ketika akan dikonfirmasi, kuat dugaan terjadi penyelewengan dana BOS di SMA Negeri 1 Silangkitang. Selain itu Kepsek Khoyan diduga merekayasa Rekafitulasi Perkomponen Dana BOS 2016/2017 ke Pusat dan tidak sesuai juknis.
"Jadi dengan data yang dimiliki tim, Kepala Sekolah akan kami Laporkan kepihak yang berwenang yakni ke Kejari, supaya kasusnya diusut tuntas", ujar Rahmat Putra, ST, dari LSM Kampak Merah Putih Labusel. (Fendi)
