targetoperasi.com - Insiden pemasangan bendera Indonesia (Merah Putih) terbalik di buku pedoman SEA Games 2017, tampaknya terus memicu protes keras dari berbagai kalangan di Indonesia.
Kali ini sedikitnya ratusan massa yang mengatasnamakan dari Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiran dan Putra Putri TNI/Polri (FK-PPI) 0201 Cabang Medan, barsama PC FKPPI Binjai dan Langkat melakukan aksi demo, dengan menggeruduk kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jalan Diponegoro Medan.
Dalam orasinya FKPPI mengecam keras perbuatan Malaysia, dakam hal ini simbol negara dan lambang negara adalah dua istilah yang mempunyai arti yang sama, tidak ada perbedaan.
Lambang negara merupakan salah satu simbol negara dan kehormatan negara, serta simbol identitas wujud eksitensi bangsa dan negara.
Setiap orang yang sudah dengan berani mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina atau merendahkan kehormatan Lambang Negara dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp.500 Juta, merupakan pelanggaran.
Insiden ini terjadi pada buku souvenir yang diberikan kepada para pengunjung pembukaan Sea Games 2017, dimana pada buku tersebut entah disengaja atau tidak bendera Indonesia dipasang terbalik . Bendera Indonesia sejatinya Merah Putih, malah dipasang terbalik menjadi putih merah, yang jelas ini membuat Bangsa Indonesia geram.
Massa juga menyebutkan sudah pasti hal ini menuai kekecewaan seluruh Rakyat Indonesia. Dalam hal ini elemen Putra Putri TNI/Polri yang terhimpun dalam wadah FKPPI yang dimotori oleh PC FKPPI 0201 Cabang Medan.
Dengan tegas menuntut :
-Pemerintah Malaysia melalui Perdana Mentri Malaysia untuk meminta maaf secara reami.
-Meminta kepada Konjen Malaysia di Medan untuk meminta maaf melalui media lokal dalam 2 kali pemberitaan.
-Mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersikap dalam mempertahankan NKRI dan membela Negara terhadap penghinaan Lambang Negara.
Aksi yang dilakukan Massa FKPPI diwarnai dengan pembakaran bendera Malaysia dan ban (red)
