targetoperasi.com - Kepala
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani, meminta
kepada masyarakat sekitar Gunung api Sinabung dan wisatawan untuk tidak
melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak.
Selain itu masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
"Hingga
tanggal 9 Agustus 2017 pukul 12:00 WIB tingkat aktivitas Gunung Sinabung
masih tetap pada Level IV (Awas). Masyarakat sekitar diminta
untuk tidak beraktifitas dalam radius 3 Km dari puncak. Masyarakat juga
diminta untuk membersihkan sarana air bersih serta membersihkan atap
rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh", ujar Kasbani, Rabu
(09/08).
Lanjutnya,
Potensi banjir lahar masih mungkin terjadi karena itu masyarakat yang
berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung
agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Masyarakat
juga diminta waspada terhadap awan panas guguran dan guguran lava yang
berasal dari kubah lava serta aliran lava berpotensi mengancam sektor
selatan-tenggara sejauh 7 km dan sektor tenggara-timur sejauh 6 km.
Selain
kepada masyarakat, Kasbani juga meminta kepada Pemerintah Daerah
setempat agar menyiapkan sarana komunikasi seluruh perangkat kerjanya,
melakukan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan daerah-daerah bahaya
yang masih terancam, serta menambahkan/memperbaiki jalur evakuasi,
sehingga mempermudah mengantisipasi ancaman bahaya erupsi jika tiba-tiba
terjadi situasi yang membuat panik masyarakat.
"Masyarakat
diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Sinabung, dan
agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo/Muspida
Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas G. Sinabung",
ujarnya.
G.
Sinabung (2.460 meter) secara administratif terdapat di Kabupaten Karo,
Provinsi Sumatera Utara. Pasca kejadian awan panas guguran pada 28
April 2015 pukul 17:02 WIB, kubah lava di puncak terns mengalami
pertumbuhan, volume kubah semakin membesar (hampir 2 kali lipat dari
sebelumnya), dan tidak stabil sehingga berpotensi guguran lava pijar,
aliran lava, dan awan panas.
Potensi Bahaya
Erupsi
eksplosif masih berpotensi terjadi, namun ancamannya terbatas pada
radius Ik. 3 km; Ancaman hujan abu lebat dapat mencapai lebih dari 3 km,
tergantung arah dan kekuatan angin; Awan panas guguran dan guguran lava
yang berasal dari kubah lava serta aliran lava berpotensi mengancam
sektor selatan-tenggara sejauh 7 km dan sektor tenggara-timur sejauh 6
km.
Aktivitas
pada lubang tembusan fumarola baru di lereng utara (Lau Kawar) masih
berlangsung; Longsor berpotensi terjadi di sekitar lembah dan aliran
sungai di lereng bagian utara akibat pelapukan dan erosi yang
memperlemah kestabilan lereng; Lahar berpotensi terjadi di
lembah-lembah sungai yang berhulu di G. Sinabung karena hujan yang masih
terjadi.
Terjadi
pembendungan Sungai Laborus oleh endapan awan panas pada tanggal 10
April 2017 yang lalu, meluncur sejauh 3,5 km ke lereng tenggara dan
timur mencapai Sungai Laborus.
Pembendungan
membentuk danau kecil yang berpotensi menyebabkan lahar atau banjir
bandang kalau bendungan runtuh karena tidak kuat menahan volume air.