targetoperasi.com - Erni Rahayu (41) warga Jalan Sidomulyo, Lingkungan 24, Tanjung Mulia, Medan Deli, Pimpinan Umum (PU) disalah satu media online di Medan yang juga menjabat ketua Persatuan Wartawan Mingguan (PWM), mendatangi Polrestabes Medan. Pasalnya ia menjadi korban penganiayaan temannya sendiri yakni, Pipin Surbakti (50) hingga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit.
Dari sejumlah
informasi yang diterima, penganiayaan terhadap korban (Erni Rahayu) terjadi pada Minggu (6/8/2017)
malam. Dimana saat itu korban di hubungi oleh pelaku (Pipin Surbakti) dan mengajak keluar rumah untuk
jalan-jalan. Setuju dengan ajakan pelaku, korban pun berangkat dari
rumah korban dengan mengendarai mobil Feroza BK 1966 EY sambil membawa
keyboard milik korban.
Namun, saat diperjalanan pelaku
berubah arah membawa korban ke kafe Lomok di Sunggal. Sesampainya
dilokasi, pelakupun langsung memesan minuman miras bersama teman-temannya. Korban yang
melihat lokasi menjadi risih dikarenakan banyak ditemukan wanita malam.
Karena kesal, korbanpun meminta diantar pulang. Bukannya mengindahkan permintaan korban, namun pelaku menjadi kasar dan
memaki korban. Melihat pelaku mulai kasar, korban pun meminta pulang
sambil membuang minuman tuak pelaku.
Melihat hal itu, pelaku menjadi
emosi dan menjambak rambut korban, lalu menggigit pipi sebelah kiri
korban hingga koyak bercucuran darah. Tidak sampai disitu saja, pelaku juga
menendang korban dari atas mobil hingga korban terbanting ketanah.
Akibatnya seluruh badan korban dan kepala korban terluka.
Tak terima dengan penganiayaan yang dilakukan pelaku,
korban pun melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan dengan Nomor
STPL/1554/K/VIII/2017/SPKT Restabes Medan.
"Kejadiannya kemarin, saat itu pelaku mengajak saya jalan keluar, selanjutnya dengan mengedarai mobil Feroza BK 1966 EY, sembari membawa alat keyboard saya, karena
rencananya mau buat hiburan dengan kawan-kawannya, kami pun beranjak pergi", ujar korban Erni
Rahayu saat ditemui di RS Martha Friska, Selasa (8/8/2017).
Lanjut
Erni menceritakan, ternyata pelaku membawanya ke Kafe Lomok, menemui teman-temannya dan minum-minuman keras.
"Karena pelaku agak mabuk saya lihat kasar, saya larang, dia marah. Dia
memaki saya, lalu saya minta diantar pulang, lalu saya buang tuaknya,
saat itulah saya dijambak dan pipi saya digigit sampai berdarah. Lalu
saya mau dibalok pakai kayu besar. Lalu karena saya gak bawa uang saya
mau ditinggalnya di kafe Lomok", ucap Erni.
Erni mengaku karena ketakutan ia pun naik keatas mobil
korban, pelaku yang masih emosi langsung menunjang korban hingga
terbanting diatas tanah.
"Karena gak bawa uang,
saya naik mobil pelaku. Disitu saya ditunjangnya sampai jatuh terguling.
Kepala saya sakit menghantam tanah. Lalu dia bilang, biar kau tahu
siapa Surbakti itu, sebenarnya aku dendam samamu, ini tidak sampai
disini. Kau lihat nanti ya. Berapa hari ini kau mati", jelas Erni mengulang ucapan pelaku sembari menambahkan malam itu dirinya dimaki-maki pelaku dan diantar sampai kesimpang rumahnya. selanjutnya malam itu juga korban naik becak ke Polrestabes Medan guna membuat laporan pengaduan atas penganiayaan tersebut.
Terpisah,
saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya, Wakasat Reskrim
Polrestabes Medan, Kompol Rony Bonic mengatakan akan serius menindak
lanjuti kasus tersebut.
"Nanti kita gelar perkaranya", ucapnya singkat. (red/ril)