Kenapa tidak, saat acara dialog berlangsung, salah seorang Anggota KSU Himpasu, atas nama Tollo yang merupakan korban Gunung Sinabung, sebelumnya bertanya kepada Lenis Kogoya, pejabat yang dikenal dengan rakyat ini, dia menguraikan tentang hikayat hidupnya yang akhirnya jadi terlantar di sana sini.
Peristiwa Bencana Gunung Sinabung, beberapa waktu lalu, telah menghancurkan masa depan Tollo Sibayang perempuan yang sudah berusia separuh baya namun dari wajahnya sudah renta, meski dahulu Preaiden Joko Widodo berjanji akan memberikan rumah pada mereka, begitu juga dengan bupati setempat, namun hingga hari ini hal itu belum terwujud.
Tollo Sibayak, sudah bergabung dengan KSU Himpasu, karena hingga saat ini dirinya dan keluarganya, tinggal di hutan-hutan, kemudian diusir, pindah-pindang dari ladang ke ladang, karena belum punya tempat tinggal, berharap program yang dirancang pengurus koperasi tersebut, dirinya bisa mendapat bantuan rumah.
Sambil berurai mata dia berkata " Pak Lenis Kogoya, kami korban bencana Sinabung, kami tinggal di hutan-hutan, di ladang-ladang orang, karena kami tidak lagi punya tempat tinggal," tuturnya sambil mengusap-usap air matanya.
"Tolonglah kami pak, bantulah kami pak, kami ini orang miskin, kami berharap pemerintah dapat membantu kami," urainya terlihat di pipi ibu tua air matanya mengalir dengan derasnya.
Saat itu, Staf Khusus, Lenis Kogoya yang tepat berada di depan ibuk tua itu, terlihat haru dan tak tahan menahan air matanya, sambil bertanya, " Mama tinggal di hutan, terus mama belum punya rumah, mama pengen apa," tanyak Lenis.
Namun ibu tersebut, hanya diam sambil mengusap-usap mukanya, Kemudian Lenis Kogoya kembali bertanya, " Kamu pengen rumah", kata Lenis, jawab Ibu tua tersebut, "Iyalah pak," cetusnya.
" Terus mama bisa dapat makan sehari-hari bisa," tanyak Lenis, jawab Tollo Sibayang, " Kalau makan masih dapat bapak, tapi untuk sekolah anak-anak gak dapat pak," ucapnya.
Kemudian, penanyak kedua, yakni Ketua Himpasu, Antoni Sihombing, kemudian menitip beberapa pesan, melalui Lenis Kogoya, untuk Presiden Joko Widodo. " Tapi meskipun pak Lenis yang datang, bagi kami itu sudah sama dengan pak Jokowi," sebutnya.
Antony, tak menyangka dirinya sampai ke Istana Presiden Joko Widodo, kemudian disambut Lenis Kogoya, sebagai pejabat negara sekelas Menteri, namun meski belum banyak bercerita tiba-tiba dia tampak mengusap-usap mukanya, karena beurai air mata, sambil bercerita.
" Kami sebagai masyarakat pra sejahtera, dari berbagai latar belakang persoalan, kemudian berkat riwayat dari lahan di Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, ada lahan yang Hak Guns Usaha (HGU) sudah habis, jadi kami berkoordinasi dengan pihak Kememterian Agria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan sudah melakukan pengukuran," tuturnya.
" Di sana itu lahan tidur pak, jadi kami yang terlantar ini bisa mendapatkan rumah di sana, kemudian membuat Pasar Jokowi, Wisata Jokowi, sehingga kami yang belum punya rumah bisa tinggal di sana pak," katanya.
" Tolong lah kami pak, bantulah kami, kami ingin pemerintah tau dengan nasib kami bapak dan membantu kami, meskipun, kami berhutang ke sana kemari, supaya acara ini jadi, tapi kami sudah bangga bapak berada di sekitar kami," imbuhnya.
Mendengar, keluhan masyarkat itu, Lenis Kogoya akan memyapaikan masalah ini langsung ke Presiden RI, nanti akan mengumpulkan para menteri terkait, baik itu, Kementerian Koperasi, Kememterian BMUN, ATR/BPN, Mensos, PUPR dan lainnya.
" Silahkan buat kronologis sampaikan langsung pada Bapak Presiden RI Joko Widodo dan tembuskan kepada saya, saya akan bantuan kalian, saya akan datang lagi ke sini bersama Bapak Presiden RI," ucapnya. Tampak serampak ribuan suara bersorak " Hidup Jokowi, Hidup Jokowi, Hidup Jokowi, hidup Pak Lenis," sorak masa. (Tim)
